Jumat, 11 Oktober 2013

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA

Perencanaan keuangan keluarga
“Uang kok mengalir seperti air”, ungkapan yang sering terdengar dalam sebuah keluarga. Memang benar, pengeluaran dalam keluarga ibarat keran air. Bila dibuka lebar air mengalir deras dan membuat basah. Jika keran ditutup atau dikecilkan akan kering. Perlu diatur, kapan dibuka lebar dan kapan diperkecil agar tidak kebasahan dan kekeringan.
Sama halnya dengan keuangan dalam keluarga. Penghasilan yang tidak digunakan tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Jika digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, sama saja dengan membuang uang sembarangan. Memang tidak mudah mengatur keuangan dalam keluarga. Ada yang selalu mengeluh penghasilannya tidak cukup. Selalu merasa kurang. Namun ternyata bisa makan tiga kali sehari,mampu membiayai sekolah, bayar kontrakan rumah dan lain-lain. Artinya hampir semua kebutuhan dalam keluarga dapat dipenuhi. Tetapi yang belum terpenuhi adalah keinginan untuk memiliki sesuatu.

Menurut hukum Gossen, sifat kebanyakan manusia adalah tidak pernah puas. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas. Tetapi terkadang lupa bahwa alat pemenuhan kebutuhan sifatnya terbatas. Keinginan terhadap sesuatu akan mencapai pada limit tertentu.
Coba bayangkan, jika setiap hari makan daging rendang, apa yang akan terjadi? Pasti akan merasa bosan, karena manusia memiliki titik batas kebutuhan manusia itu sendiri. Jadi, kebutuhan manusia itu sifatnya terbatas yang tidak terbatas itu adalah keinginan. Namun jika keinginan tidak dibatasi maka manusia itu akan berbahaya bagi dirinya dan bagi orang lain. Ia bisa terlalu konsumtif dan bisa menjadi sangat serakah. 
Kebutuhan merupakan dorongan logika. Jika tidak terjadi maka akibatnya akan berdampak pada sesuatu. Misalnya kebutuhan uang dari seorang siswa, bila tidak membayar membayar SPP maka ia tidak dapat mengikuti ujian. Akibatnya waktu kuliah menjadi lebih panjang.
Keinginan meru]pakan dorongan emosi. Jika tidak terjadi maka tidak akan berdampak apapun. Tetap berjalan normal. Misalnya, ketika kita membeli handphone baru karena ingin mengganti handphone lama untuk mengikuti model terbaru. Jika tidak terbeli tidak akan menjadi masalah.
  • Kebutuhan memiliki sifat bila tidak dipenuhi maka kita tidak bisa melakukan sesuatu dan berdampak pada kehidupan sehari-hari.
  • Keinginan memiliki sifat bila tidak terpenuhi maka tidak ada pengaruhnya dengan kehidupan sehari-hari. Hanya faktor selera.
Setiap manusia akan menghadapi transisi kehidupan sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang kita rencanakan atau tidak. Semua transisi kehidupan tersebut akan berdampak pada kondisi keuangan, sesuai gambar literasi keuangan berikut ini.


[1] Rendang adalah makanan terenak urutan pertama didunia versi CNN (world’s 50 Most Delicious – CNN)


Tidak ada komentar: